Rabu, 22 Januari 2020

Merangkum Materi Pameran

A.Tujuan Pameran

Pameran mempunyai beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial, dan kemanusiaan.
  • Tujuan sosial, yaitu karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan sosial.
  • Tujuan komersial, yaitu pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi seniman atau penyelenggara seniman. Diharapkan karya yang dipamerkan terjual.
  • Tujuan kemanusiaan, yaitu demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.
Pameran mempunyai tujuan utama yaitu untuk mendapat apresiasi dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.

B. Fungsi Pameran

Pameran mempunyai fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat, adapun fungsi pameran seni rupa berikut ini.
1. Sarana Edukasi
Pameran mendidik siswa akan pentingnya pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
2. Sarana Apresiasi
Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi pencipta karya tersebut. Proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2, yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.
3. Sarana Prestasi
Pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
4. Sarana Rekreasi
Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan pikiran. Untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.

C. Unsur-unsur Pameran

  • Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
  • Panel atau sketsel, standart display atau box, untuk memajang karya seni yang akan dipamerkan.
  • Dekorasi, yaitu perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
  • Sound system, yaitu sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung pameran.
  • Label karya, digunakan untuk menulis identitas (judul, pencipta, teknik, dan tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
  • Katalog, yaitu lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
  • Buku tamu, yang diisi oleh pengunjung pameran
  • Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.

 

D. Merencanakan Pameran

A. Menentukan Tujuan

Langkah awal yang harus diperhatikan dan sangat penting keberadaannya dalam menyusun program pameran adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan pameran tersebut diselenggarakan. Penyelenggaraan atau pelaksanaan pameran bisa saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial, atau ditujukan untuk bantuan kemanusiaan. 
B.  Menentukan Tema Pameran
Tema pameran merupakan langkah kedua atau selanjutnya setelah ditentukannya tujuan pameran dan telah dirumuskan. Penentuan tema dalam penyelenggaraan pameran ini berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai oleh penyelenggara pameran ini, dengan adanya tema tersebut dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan, sehingga saat penyelenggaraan tidak akan keluar dari jalur. 
C. Menyusun Kepanitian
Untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan sebuah pameran agar berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah atau wilayah diselenggarakannya pameran tersebut. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksi-seksi, seperti berikut ini.
  1. Ketua : Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan sebuah pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Seorang ketua sudah seharusnya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu berkomunikasi dengan baik dan juga bekerja sama dengan berbagai pihak, yang terlibat mendukung kegiatan pameran demi kelangsungan dan kelancaran penyelenggaraan pameran.
  2. Wakil Ketua : Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan acara pameran dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti dalam melaksanakan tugas seorang ketua, apabila ketua berhalangan dengan berbagai alasan yang logis. Sebagai seorang wakil ketua yang baik, sudah seharusnya memiliki sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang dipercayakankepadanya.
  3. Sekretaris : Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu, tugas sekretaris lainnya yaitu bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.
  4. Bendahara : Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran.
  5. Seksi Kesekretariatan : Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai seutuhnya.
  6. Seksi Usaha : Seksi ini berkewajiban untuk membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran atau mendanai pameran tersebut.
  7. Seksi Publikasi dan Dokumentasi : Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan, dan sebagainya. Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai benar-benar berakhir.
  8. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang : Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran seperti namanya seksi ini bertugas mengatur tata ruang pameran. Selain bertugas untuk menghias ruang pameran seksi ini juga bertugas untuk mengatur denah dan penempatan karya yang akan dipamerkan.
  9. Seksi Stand : Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur dalam mengarahkan pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruangan pameran.
  10. Seksi Penumpulan dan Seleksi Karya : Seksi ini bertugas untuk mengumpulkan dan menyeleksi karya yang akan dipamerkan. 
  11. Seksi Perlengkapan : Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan berupa alat dan fasilitas lain yang dibutuhkan dan juga digunakan dalam penyelenggaraan pameran.
  12. Seksi Keamanan : Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran khususnya kemanan karya-karya yang dipamerkan. 
  13. Seksi Konsumsi : Seksi Konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan acara pameran tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam kegiatan kepanitian dalam acara pameran.
4. Menetukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu untuk penyelenggaraan acara pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan pada saat dimana tidak ada kegiatan belajar mengajar di kelas hal ini terjadi ketika pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. 
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan juga ukuran atau luas sekolah, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, yang akan dapat dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar dari sekolah tersebut.
5. Menyusun Agenda Kegiatan
Penyusuan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan acara pameran tersebut. Agenda kegiatan sebaiknya disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu yang biasanya dalam bulan, minggu dan juga tanggal. 

E. Pelaksanaan Pameran

 A. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan berkomitment untuk mensukseskan pameran tersebut.

B. Penataan Ruang Pameran 

Sebelum dilakukan penetaan pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk  mengatur arus pengunjung, komposisi penataan ruang yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya yang dipamerkan.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan penataan ruang : 

  • karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendakanya tidak  didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah, 
  • karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada,
  • pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya.
  • pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,
  • pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati.
  • letakan    beberapa   pot bunga   dan    tanaman     untuk memperindah dan menyegarkan ruangan,
  • letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandangan
  • pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya,jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas,sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan 
1. Penataan Alur Masuk Pengunjung 

Penataan alur arus pengunjung bila pameran disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur :

a. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan didalam ruang kelas dengan satu pintu


b. Pengaturan lalu lintas pengunjing pameran didalam ruang kelas dua pintu

2. Penataan dan Penempatan Karya

Penataan karya di pameran dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, dan tinggi rendah pemasangan.

        Gambar contoh display atau penataan  karya seni rupa dalam sebuah ruangan pameran.


                                       Gambar penempatan karya seni rupa dua dimensi

                                          Gambar penempatan karya seni rupa 3 dimensi

    
       Gambar aransemen penataan karya gaya komposisi  memusat dan sama rata atau rata tinggi
                      ( sumber: buku Menimbang Ruang Menata Rupa,Mikke Susanto)


3. Pembukaan Pameran

Pelaksanaan pameran sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan sambutan dari ketua panitia, pembimbing serta sambutan kepala sekolah. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.

Ada  beberapa   hal   yang   perlu   dilakukan   ketika   pengunjung pameran   mengunjungi    ruang    pameran,    di    antaranya:
  • pengunjung diupayakan mengisi buku tamu
  • bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog
  • sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan  seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan
  • pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan      
  • selama berlangsungnya pameran, panitia harus selalu siap memberikan informasi, Jika pengunjung berminat terhadap salah satu karya seni yang dipamerkan dan bersedia membayar harga yang telah ditetapkan, maka panitia memasang dibawah label karya tanda atau tulisan TERJUAL.
4. Laporan Kegiatan Pameran        

 Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan   pameran,  pihak  sponsor  biasanya  ingin  mengetahui bagaimana  dana  yang diberikannya digunakan secara baik oleh panitia.
Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi  juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan  berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.

F. Proposal Pameran

PELAKSANAAN PAMERAN KARYA SENI RUPA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA/SISWI SMK MUHAMMADIYAH SINGKUT
BAB  1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kita ketahui bahwa perkembangan seni kerajinan tangan di Indonesia sangatlah pesat. Berbagai lukisan seni rupa baru bermunculan dimana-mana. Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia harus melestarikan dan menjaga seni rupa agar tidak luntur.
                Seni rupa sangat terkait dengan gambar, banyak peninggalan-peninggalan prasejarah yang memperlihatkan bahwa sejak jaman dahulu nenek moyang kita telah mulai membuat lukisan seni rupa di dinding gua. Lukisan hanya dibuat menggunakan bahan yang sederhana seperti arang, batu, kapur, dan lain sebagainya. Lukisan seni rupa dilukiskan dibidang datar seperti dinding, lantai, kertas, kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern cara ini disebut dengan dwi matra (dua dimensi). Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dibidang seni khusunya seni rupa, karya siswa SMK Muhammadiyah Singkut perlu dibuat untuk dipamerkan sehingga dapat meningkatkan kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa dibidang seni rupa. Dengan diadakan pameran ini diharapkan pengunjung dapat mengapresiasi karya siswa, sehingga siswa dapat membuat karya yang lebih baik lagi.
                Kegiatan pameran disekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa baik pada kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang akhir semester atau akhir tahun ajaran. Kegiatan pameran disekolah memiliki peran dan fungsi dalam memupuk, membina, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan kritik dan apresiasi terhadap karya seni yang dipamerkan. Melalui kegiatan ini mereka dilatih untuk memberikan tanggapan dan penilaian baik secara lisan, tertulis, maupun melalui perbuatan/sikap kehadiran pameran dalam konteks pembelajaran disekolah memilki fungsi tersendiri, diantaranya fungsi pendidikan (edukasi) dan fungsi hiburan (rekreasi) melalui kegiatan pameran siswa diberi kesempatan untuk melakukan penilaian terhadap karya seni serta dapat mengukur tingkat kemajuan sekolah mengenai pelaksanaan dan isi pameran sekitarnya.

TUJUAN
        Dapat meningkatkan ide pemikiran yang kreatif
        Ajang prestasi siswa dibidang seni, khususnya seni rupa
        Dapat memperoleh apresiasi dari masyarakat atau pengunjung terhadap hasil karya seni yang dipamerkan guna meningkatkan kualitas hasil karya selanjutnya
        Sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan talenta atau bakat seni pada siswa dan masyarakat dengan harapan mendapat pengakuan umum
        Sarana rekreasi maksudnya pameran dapat untuk sarana hiburan. Dengan melihat pameran timbul rasa senang, segar dan menghilangkan kejenuhan.
BAB 2 ISI
TEMA
                Pameran karya seni SMK Muhammadiyah Singkut dalam rangka menambah wawasan dan kreativitas dibidang karya seni.
WAKTU DAN TEMPAT
Hari/Tanggal       : Senin, 12 Februari 2018
Waktu                  : Pukul 08.00 s/d selesai
Tempat                : Lapangan SMK Muhammadiyah Singkut
Jenis karya yang akan dipamerkan
        Lukisan (pemandangan alam, makhluk hidup, dll)
        Kaligrafi
        Kerajinan tangan
SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung                           : Agus Muslim H, S.Psi.
Penanggung jawab             : Siti Rohmaniah, S.Sos.I
Ketua                                  : Dicky Chandra
Wakil ketua                        : Andita
Sekretaris                           : Dini Harian Putri
Bendahara                          : Adelia Lestari
Seksi-seksi
Seksi kesekretariatan        :Rico Novriady 
                                           Rona Noventri
Seksi Usaha                      :Rahmad Jumaidi
                                           Bimo Abdul Aziz
Seksi Publikasi dan
Dokumentasi                    : Rendo Arista
                                           Riyan Afriyanda
Seksi Dekorasi dan
Penataan Ruang               : Suhesty Abas
                                           Harudah
                                           Juwita Ayu
                                           Dewi Ratna Sari
Seksi Stand                      : Fajar Ribut Prasetyo
                                          Ade Hari Nugraha
Seksi Pengumpulan
Dan Seleksi Karya           : Eva Deanur Safitri
                                           Munawaroh
                                           Shina Mulya Cahyana
                                           Tria Wulandari
Seksi Perlengkapan         : Ilhamdy
                                          Indi Arafi
Seksi Keamanan              : M. Fauzi
                                           Rona Noventri
Seksi Konsumen              : Puji Rahayu Ningsih
                                          Yeli Anita Sari
                                           Maharani
ANGGARAN DANA
        Pengeluaran
Perlengkapan (sound system, tratak,
Penggung, kursi, dll)                                         = Rp. 2.100.000
Pergelaran ( kertas, figura, lem,
Lakban, dll)                                                        = Rp. 500.000
ATK (Alat Tulis Kantor)                                   = Rp. 300.000
Dokumentasi (undangan, Spanduk, dll)        = Rp. 500.000
Konsumsi Rp. 5000 x (350 siswa +
30 guru)                                                           = Rp. 1.900.000
Lain-lain                                                          = Rp. 200.000
Jumlah                                                             = Rp. 5.500.000
        Pemasukan
Iuran siswa Rp. 10.000 x 350       = Rp. 3.500.000
Subsidi dari sekolah (BDS)           = Rp. 1.000.000
Sponsor                                            = Rp. 1.000.000
                                                                       = Rp. 5.500.000

BAB 3 PENUTUP
                Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk dari kepala sekolah agar pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar dan sukses. Amin.

Singkut, 28 Januari 2018

Mengetahui,
Ketua Panitia                                                                                                              Sekretaris

Dicky Chandra                                                                                                           Dini Harian Putri

Disetujui,
Kepala Sekolah                                                                                                          Guru Seni Budaya

Agus Muslim H, S.Psi.                                                                                                 Siti Rohmaniah, S.Sos.

PAMERAN KARYA SENI RUPA

KARYA SENIRUPA 2D

1. KARYA LUKISAN

 [The_Scream3.jpg]
"The Scream"
EDWARD MUNCH
CAT MINYAK (1893)

         Lukisan yang menggambarkan seseorang berteriak karena perubahan cuaca di sekitarnya ini dibuat oleh pelukis asal Norwegia pada tahun 1893. Lukisan bergaya ekspresionis ini sebenarnya menggambarkan perubahan warna langit akibat letusan Gunung Krakatau di Indonesia pada 1889. Uniknya, lukisan ini pernah dicuri pada tahun 2004 dari Museum Munch dan ditemukan kembali pada tahun 2006. 


2. KARYA KALIGRAFI

Hasil gambar untuk karya lukis edi fals surat yusuf ayat 4
"Salam"
EDDI HARYADI (EDI FALS)
MIXEDMEDIA (2012)

Seni Kaligrafi adalah suatu karya seni yang memperindah huruf latin maupun arab atau disebut juga seni menulis indah.
Kata Kaligrafi ini berasal dari bahasa Yunani yang disederhanakan dalam bahasa Inggris yaitu Calligraphy yang berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Kallos dan Graph yang berarti beauty (indah) dan grapeny: to write (menulis), jadi dapat diartikan dengan tulisan indah, atau seni tulisan indah. Dalam bahasa Arab kaligrafi, kaligrafi ini biasa disebut dengan khath, (الخط، ج خطوط) . Merupakan bentuk masdar dari bahasa Arab yaitu 
( – يخط – خطا خط) yang artinya الكتبة atau السطر (tulisan atau garis), misalnya خط الشيئ artinyaبقلم أو غيره كتبه (ia menulis atau memberi garis dengan pena atau dengan yang lain)
Meski karya kaligrafi identik dengan tulisan Arab, kata kaligrafi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani (Kalios: indah dan graphia: tulisan). Sementara itu, bahasa Arab mengistilahkannya dengan khatt (tulisan atau garis) yang ditujukan pada tulisan yang indah (al-kitabah al-jamilah atau al-khatt al-jamil).


Pemakaian istilah kaligrafi ini sering juga disebut orang kepada dua istilah. Ada yang menyebut dengan kaligrafi Arab dan ada juga yang menyebutnya dengan kaligrafi Islam. Mengenai istilah kaligrafi Arab ini Ahmad Munawir mengemukakan bahwa pada kata khath itu diberikan kata sifat العربي sehingga menjadi العربي الخط, artinya tulisan Arab. Orang yang menggeluti dan makin dalam menulis tulisan Arab disebut الخطاط (penulis halus).


3. KARYA FOTOGRAFI

"Walakiri Beach"
PUTRI ANINDYA 
TEKNIK SILUET(2017)
Fotografi (dari bahasa Inggrisphotography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos": cahaya dan "grafo": melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

4. KARYA BATIK
Gambar terkait
"Motif Batik Semen Romo"
PAKUBUWONO KE IV 

Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka.

5. KARYA RELIEF
"Relief Petani, Pemburu dan Nelayan"
PENGANUT AGAMA BUDDHA MAHAYANA (800M)
TEKNIK PAHAT

Kehidupan Masyarakat Jawa Kuno yang sudah mengenal berbagai macam mata pencaharian diantaranya petani, pemburu, dan nelayan. Relief ini merupakan Relief Karmawibhangga Panil No. 118. Petani digambarkan pada relief sedang membasmi hama tikus di kebun. Kebun yang digambarkan adalah kebun pisang. Pemburu yang terdiri atas tiga orang pemburu dan dua diantaranya sedang memegang panah untuk menangkap burung. Adapun nelayan digambarkan sedang menangkap ikan menggunakan alat untuk menangkap ikan. Di bagian lain seseorang memanggul ikan yang diikat pada sebatang tongkat.

6. KARYA KOLASE
Gambar terkait
"AllahuAkbar"
CANGKANG TELUR
TEKNIK MENEMPEL

Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. Bentuk tiga dimensi kolase dapat disebut dengan kolase tiga dimensi atau asemblase. Selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.

KARYA SENI RUPA 3D

1. KARYA PATUNG

Gambar terkait
"Patung Garuda Wisnu Kencana(GWK)"
I NYOMAN NUARTA
TEKNIK MENGECOR(1989)
Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari KutaSanurNusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi salah satu patung terbesar di Asia dan akan lebih tinggi daripada Patung Liberty.


2. KARYA ARSITEKTUR

Arsitek Indonesia Perpus Ui
Kristal Pengetahuan (Crystal of Knowledge
BUDIMAN HENDROPURNOMO
(2009)

Kristal Pengetahuan (Crystal of Knowledge) merupakan perpustakaan pusat Universitas Indonesia (UI). Perpustakaan ini menempati lahan 2,5 hektare dengan luas bangunan 33.000 meter persegi dan diresmikan tanggal 13 Mei 2011. Perpustakaan ini mulai dibangun semenjak Juni 2009.Perpustakaan ini memiliki 3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, 100 silent room bagi dosen dan mahasiswa, taman, restoran, bank, serta toko buku. Perpustakaan ini diperkirakan mampu menampung 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau 20.000 pengunjung per hari. Sebagian kebutuhan energi perpustakaan ini dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya. Pembangunan gedung beserta pengadaan fasilitas perpustakaan ini menelan dana Rp 175 Milyar, dengan rincian Rp 123 Mliyar berasal dari anggaran pemerintah dan sisanya kerja sama dengan pihak swasta. UI sendiri menganggarkan Rp 12 M untuk perawatan dan pengadaan buku baru


3. KARYA INSTALASI

Gambar terkait
"Perangkap Ikan"
EKO AGUS PRAWOTO

BAMBU(2019)

Di cabang seni rupa, salah satunya yang mulai populer kini adalah seni instalasi atau seni merangkai, menyusun benda-benda menjadi seni visual tiga dimensi yang menyajikan makna tertentu dengan mempertimbangkan ruang dan waktu. Bambu pun acapkali digunakan sebagai bahan dasarnya. Apabila bambu dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat dirangkai dan disusun dalam seni instalasi yang lebih berkonotasi visual, tentu akan sangat mungkin seni instalasi ini diperluas maknanya sebagai seni instalasi arsitektural yang menempatkan ruang sebagai bagian penting yang berkenaan dengan guna ruang dalam khasanah pengetahuan arsitektur.


4. KARYA KRIYA
Hasil gambar untuk wayang golek cepot adalah
Wayang golek"Cepot"
ASEP SUNARYA SUNANDAR
TEKNIK UKIR&PAHAT (1994)

Wayang golek merupakan salah satu dari ragam kesenian wayang yang terbuat dari bahan kayu yang merupakan hasil perkembangan wayang kulit dari keterbatasan waktu supaya dapat ditampilkan pada siang atau malam hari. Pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus di daerah Kudus (dikenal Wayang Menak), Cirebon (dikenal Wayang cepak) lalu Parahyangan. Wayang golek sangat populer di wilayah Jawa Barat, daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon hingga Banten.


5. KARYA KERAMIK

Image result for cody hoyt"
"Asymmetical Vessel"
CODY HOYT
(2014)


Wadah keramik buatan Cody Hoyt asal Brooklyn ini merupakan salah satu yang paling menarik dan tidak konvensional pada seni kontemporer saat ini. Dia menggunakan campuran gambar pola, sudut dramatis dan kombinasi lapisan yang membentuk "wadah yang melawan perspektif" menurut pendapatnya.
Berasal dari seorang pelukis, Cody berfokus pada permukaan yang rumit dan desain geometri yang hidup. Desain buatannya sedap dipandang mulai dari cipratan cat, zig-zag yang berdenyut, chevron yang saling mengunci, sampai pada pola papan catur bergelombang.
Cody berpindah dari pelukis menjadi seniman yang bermain-main dengan tanah liat sekitar 2 tahun yang lalu, Cody beradaptasi sangat cepat pada medium barunya. 

Merangkum Materi Pameran

A.Tujuan Pameran Pameran mempunyai beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial, dan kemanusiaan. Tujuan sosial , yaitu karya seni...